Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas Pengertian dan Sejarah Singkat Hidroponik, kali ini kita akan membahas macam-macam sistem Hidroponik yang sering dipakai.
Berdasarkan teknisnya, Hidroponik dibagi menjadi beberapa teknik:
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya. Sejarah ditemukannya cara ini berawal dari penemuan cara hidroponik. Selanjutnya dikembangkanlah system aeroponik pertama kali oleh Dr. Franco Massantini di University of Pia, Italia. Di Indonesia, perintis aeroponik secara komersial adalah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang (Bandung).
Berdasarkan teknisnya, Hidroponik dibagi menjadi beberapa teknik:
Aeroponik
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini belum sefamiliar cara-cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes, NFT – Nutrient Film Technique). Kalau dilihat dari kata-kata penyusunnya, yaitu terdiri dari Aero + Phonic. Aero berarti udara, phonik artinya cara budidaya, arti secara harafiah cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan system pengkabutan, dimana akar tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya. Sejarah ditemukannya cara ini berawal dari penemuan cara hidroponik. Selanjutnya dikembangkanlah system aeroponik pertama kali oleh Dr. Franco Massantini di University of Pia, Italia. Di Indonesia, perintis aeroponik secara komersial adalah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang (Bandung).
Fertigasi
Sistem Fertigasi ialah salah satu dari
metode hidroponik. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui
sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang
merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan
teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi,
karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain
adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk
diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi
kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’ atau
pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan
menjadi gas).
NFT (Nutrient Film Technique)
Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode
budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang
dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air,
nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan
akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang
disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam
larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang
dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara
larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini
memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk
pertumbuhan secara normal.
Wick
Cara yang paling sederhana berhidroponik adalah menggunakan sistem sumbu atau Wick System,
teknik ini memanfaatkan gaya kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan
air dan nutrisi ke akar tanaman, sehingga akar dapat menyerap
unsur-unsur hara yang disediakan.
source: diambil dari beberapa sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar